Nama Lembah Baliem sudah melekat di hati wisatawan. Ini adalah tempat berlangsungnya Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) 2012, tepatnya di Desa Wosi, Distrik Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Wamena, Papua.
Sejak pertama digelar pada 1991, FBLB menjadi event tahunan cerminan kepedulian masyarakat Papua akan kelestarian tradisi dan budaya. Tahun ini, FBLB kembali digelar dengan melibatkan 40 distrik berbeda di Kabupaten Jayawijaya. Festival ini akan berlangsung pada 8-11 Agustus 2012 mendatang.
“Ada tarian perang-perangan, bakar batu, karapan babi, lomba memanah, dan banyak lagi,” tutur Wempi Wetipo, Bupati Kabupaten Jayawijaya akhir pekan lalu di Jakarta (27/7).
Selain menyelami kehidupan suku Dani yang mendiami Lembah Baliem, wisatawan juga bisa ikut lomba melempar sege (tongkat), juga memanah. Bahkan, wisatawan laki-laki bisa mengenakan pakaian adat Papua yaitu koteka dan berbaur dalam tarian adat mereka! “Yang wanita bisa mengenakan rotali (rok yang terbuat dari tali atau rumput-red),” tambah Wempi.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar mengatakan ada satu hal yang menonjol pada festival yang digelar selama 4 hari ini. FBLB adalah festival budaya tanpa rekayasa, sudah dilakukan lintas generasi dan lintas zaman.
“Dari tahun ke tahun, sejak dulu, sudah begini tradisinya. Makanya, FBLB jadi wujud pelestarian budaya masyarakat Papua terutama suku Dani. Festival yang akan berlangsung di Desa Wosilimo, Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Wamena ini diharapkannya mampu menjadi sarana promosi wisata Wamena dan Papua secara umum,” ujar Sapta Nirwandar.
Sementara itu, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri M Faried, mengatakan bahwa pihaknya memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) 2012.
“Kami mendukung publikasi dan promosi agar FBLP diketahui masyarakat luas serta menarik kunjungan wisnus dan wisman ke Wamena,” katanya.
Pendukungan penyelenggaraan FBLB 2012 ini antara lain berupa publikasi dan promosi agar gaung kegiatan event tahunan ini lebih meluas serta menarik kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) ke Wamena.
Selain itu semua atraksi budaya khas Suku Dani itu akan menjadi ajang hunting para fotografer yang tergabung dalam komunitas Fotografer.net Hunting Series 2012.
“Dalam kegiatan FBLB 2012 juga digelar lomba dan pameran industri kreatif berupa produk cinderamata khas masyarakat Lembah Baliem seperti membuat tas noken serta pameran pembangunan yang menampilkan potensi ekonomi kreatif masyarakat setempat,” katanya.
Faried menambahkan, FBLB kini telah berhasil masuk dalam agenda pariwisata nasional dan dimasukkan dalam buku promosi pariwisata berupa cetakan maupun digital dalam berbagai bahasa. Bahan promosi ini dikirim ke berbagai negara.
“Setiap tahun Festival Lembah Baliem juga dipromosikan di pameran pariwisata di dalam dan luar negeri,” tambah M Faried.
Sumber: suarapembaruan.com
izin share ya min
BalasHapus