Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi mencatat, nilai proyek ekspansi train 3 Tangguh, yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat, mencapai 12 miliar dollar AS.Untuk itu ini BP Indonesia selaku operator proyek Tangguh berencana mengajukan revisi rencana pengembangan kepada badan pelaksana tersebut pada Agustus ini. Demikian disampaikan Deputi Pengendali Operasi BP Migas Gde Pradnyana, Kamis (2/8/2012), saat ditemui di Kantor BP Migas, Jakarta.
Menurut Gde Pradnyana, pucuk pimpinan BP menegaskan kembali komitmennya untuk berinvestasi dalam proyek ekspansi train 3 Tangguh. Hal itu dikemukakan saat bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dan jajarannya dalam kunjungan kerja Menteri ESDM ke Perancis dan Inggris. Dalam pertemuan itu, Jero Wacik menekankan, para investor asing harus memenuhi beberapa syarat jika ingin berinvestasi di Indonesia, antara lain "pro job, pro poor, pro growth, dan pro environment".
Jadi, para investor harus membuka lapangan kerja baru, turut mengentaskan kemiskinan, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan mengendepankan aspek kelestarian lingkungan dalam pengelolaan migas di Tanah Air.
Gde Pradnyana mengemukakan, BP Indonesia berencana mengeluarkan investasi sekitar 12 miliar dollar AS untuk pembangunan proyek train 3 Tangguh, meliputi pembangunan konstruksi train (unit kilang) 3, anjungan, dan jaringan pipa gas.
"Mereka berjanji akan mengajukan revisi rencana pengembangan proyek Tangguh pada minggu ini," ujarnya. Dalam paket pengembangan proyek itu, lanjut Gde, pihaknya meminta jaminan pengembangan di kawasan Bintuni.
Jadi, selain komitmen investasi dalam proyek train 3 itu, BP Indonesia harus berkomitmen untuk ikut mengembangkan kawasan Teluk Bintuni dan Papua Barat, baik berupa penambahan pasokan gas maupun tenaga listrik.
"Itu merupakan aspirasi dari pemda. Kami akan segera memproses revisi rencana pengembangan itu begitu disampaikan kepada kami. Proses kajiannya paling lama satu bulan, Jadi kami menargetkan proyek ekspansi train 3 Tangguh itu bisa mulai dikerjakan tahun 2013," ujarnya.
Sumber: kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar