Senin, 30 Juli 2012

Festival Lembah Baliem, Pencuri Hati Turis Eropa

Sejak pertama digelar pada 1991, mayoritas wisatawan yang mengikuti Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) berasal dari mancanegara. Rupanya, festival tertua di Papua ini melekat kuat di hati para turis Eropa.

Sebuah pepatah mengatakan, "Tak kenal maka tak sayang." Rupanya, hal itulah yang jadi pertimbangan kuat para wisatawan mancanegara untuk terbang melintasi samudera dan benua, menginjakkan kaki di pedalaman Papua.

"Dari tahun ke tahun, mereka semakin tahu kalau uang yang mereka keluarkan akan sebanding, bahkan lebih, dengan pengalaman yang mereka dapatkan setelahnya," kata Wempi Wetipo, Bupati Kabupaten Jayapura saat jumpa pers FBLB di Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (27/7/2012).

Tahun lalu, lanjut Wempi, ada sekitar 500 wisatawan yang ikut andil dalam FBLB. Mayoritas dari mereka berasal dari mancanegara, terutama Eropa.

"Festival ini sangat terkenal di dunia internasional. Banyak agen perjalanan di Eropa yang menjual festival ini sebagai itinerary," tutur Sapta Nirwandar, Menparekraf, dalam kesempatan yang sama.

Hal itu sudah tak diragukan lagi. Pada ITB Berlin lalu, stan Papua di bagian Indonesia dipenuhi turis. Papua pun sukses menyandang peringkat 3 dari 150 destinasi wisata di seluruh dunia.

"Setiap tahun Festival Lembah Baliem juga dipromosikan di pameran wisata dalam dan luar negeri," tambah Sapta.

Pada festival tertua di Papua ini, wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat serta mengikuti atraksi lempar tombak dan memanah.

"Wisman suka sekali pakai koteka yang sudah disediakan. Selain itu mereka juga suka trekking (di Pegunungan Jayawijaya-red) sebelum atau sesudah festival berlangsung," kata Wempi.

Sumber: travel.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar