Bintuni-Rupanya mendiskusikan siapa figur tepat yang akan memimpin
Kabupaten Teluk Bupati periode ketiga menjadi salah satu trending topic
yang santer diperbincangkan masyarakat saat ini, selain isu lain seperti
isu pergantian pejabat.
Masyarakat tertarik membicarakan Bintuni 1 dan Bintuni 2, tidak
sebatas siapa figure yang layak memimpin Bintuni nantinya, tetapi mereka
bahkan sudah bisa memprediksi calon mana yang akan unggul pada
pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tahun 2015 mendatang.
Dari penelusuran Koranfakta.net, hingga Jumat malam (22/6), tidak
hanya figur-figur lama yang menjadi bahan diskusi lepas, seperti Drs.
Wim Fimbay (Sekda Bintuni), Robert Manibui (Waket II DPRD Bintuni),
Petrus Kasihiuw (Kepala Bapeda Tambrau), Akuba Kaitam (Wakil Bupati),
Muhamad Yamin (Kadis Pertanian) dan lain lagi, tetapi ada nama baru,
sebagai ‘kuda hitam’ yang kini masih berada diluar Bintuni. Dialah
Damianus Waney, yang dinilai memiliki kemampuan, komitmen membangun
Bintuni.
Waney yang berprofesi sebagai pengacara handal di Papua Barat ini
adalah salah satu pelaku sejarah terbentuknya Kabupaten Teluk Bintuni.
Pria yang dikenal akrab dengan media ini, menjadi salah satu figur yang
menurut warga mampu menakhodai Bintuni.
Selain itu, figur non Papua, yang diposisikan menjadi wabup dan
diyakini mampu merangkul masyarakat nusantara adalah Saharuddin St. MM.
Pria yang kini menjabat Ketua DPC PPP Teluk Bintuni dan anggota DPRD
Bintuni. Kemudian ada nama lagi DR. Alimudin, yang menjabat Kepala
Bappeda Bintuni, serta figur lain yang juga memiliki kans kuat yaitu
Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Saiful Adha.
Ketertarikan isu yang dibahas warga Bintuni, terkait siapa bupati dan
wakil bupati akan datang, disebabkan sejumlah faktor dan sudah menjadi
rahasia umum. Salah satunya upaya dan kerja keras menuju pilkada 2015
terus dilakukan, melalui tim atau orang-orang kepercayaan figur-figur
tersebut.
Cara-cara tersebut, sudah terbaca dikalangan masyarakat dan menjadi
rahasia umum seperti, mengamankan partai politik, yang nantinya
digunakan sebagai kendaraan politik, serta membanguan komunikasi baik
dengan masyarakat. Sebagian dari mereka juga dikabarkan akan berjuang
keras mensukseskan figur-figur calon legislative pada pileg 2014 nanti.
Karena bagaimanapun, salah satu syarat calon bupati dan calon wakil
bupati pada pilkada, harus mendapat rekomendasi partai politik. Terutama
partai politik yang keterwakilan kadernya sebagai DPRD Bintuni,
memenuhi syarat mencalonkan 1 pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Atau tidaknya cukup dengan berkoalisasi, ataupun langkah terburuk maju
dengan jalur indipenden.
Kendati demikian, dari sejumlah nama yang disebut-sebut akan menjadi
jargon bupati dan wakil bupati akan datang, saat ini, berperan aktif
mendukung program kerja Bupati, Drg. Alfons Manibui, DESS, karena
bagaimanapun sebagian dari mereka aktif sebagai pegawai negeri sipil.
Bahkan dari informasi yang dirangkum media ini, mereka lebih banyak
mengoptimalkan tugas dan kepercayaan yang diamahkan membantu sukseskan
program Bupati. Saat dikonfirmasi terkait hal itu, mereka umumnya enggan
memberi komentar. “Saat ini, kami fokus membantu Bupati Bintuni, Bapak
Alfons Manibui dengan program kerja membangun Bintuni dan
mensejahterakan masyarakat,” sebut mereka. Kalau yang dibicarakan
masyarakat terkait nama kita, silahkan saja, itu hak mereka.
(Di sandur Dari Berbagai Sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar